

Banyak sudah alumni yang menduduki posisi strategis di wilayah kerja / praktik masing-masing maupun di level organisasi IAI (Ikatan Apoteker Indonesia). Arief Alvian Rahman adalah alumni farmasi angkana 2001 yang sekarang menduduki ketua cabang IAI kabupaten Lamongan berinisiatif membuat simpul dan menyelenggarakan temu alumni untuk FIKAF UII wilayah Jawa Timur. Temu alumni ini dirangkai dengan CPD (continous professional development) untuk para apoteker di kabupaten lamongan dan sekitarnya. Alvian menuturkan bahwa di wilayah Jawa Timur sudah ada sekitar 50an alumni yang akan dikumpulkan pada acara ini.
CPD yang dilaksanakan pada hari Sabtu pagi, 22 Juli 2017, bertempat di aula kantor bupati Lamongan ini mengangkat tema tentang branding apoteker dan penggunaan obat yang rasional menampilkan narasumber dari dosen Farmasi UII. Saepudin M.Si., Ph.D., Apt membawakan materi “Peran Apoteker dalam Pengendalian dan Pencegahan Resistensi Antibiotik”, sedangkan Sukir Satrija Djati S.Farm., M.PH., Apt menyampaiakn materi “Praktik Kefarmasian Apoteker: Mewujudkan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat”. Acara ini sengaja menampilkan narasumber dosen Farmasi UII untuk menunjukkan kualitas dan pengalaman dalam memberikan materi maupun berbagi karya-karya yang telah dilakukan oleh para narasumber dalam memberikan sumbangsihnya terhadap upaya peningkatan penggunaan obat yang benar bagi masyarakat. Sambutan yang diberikan peserta juga cukup baik dan antusias mendapatkan inspirasi baru dari para narasumber.
Secara terpisah, sore harinya saat pelaksanaan temu alumni di hotel Grand mahkota Lamongan yang dihadiri kaprodi Farmasi UII bapak Pinus Jumaryatno, M.Phil., Ph.D., Apt, kaprodi profesi Apoteker UII bapak Dimas Adhi Pradana, M.Sc., Apt dan dosen senior Ibu Dra. Suparmi, M.Si., Apt para alumni Nampak antusias bersua dengan rombongan dosen dari UII. Baik Pak Dimas maupun Pak Pinus menyampaikan apresiasi untuk karya-karya alumni serta event yang diselenggarakan sebagai wujud eksistensi keberadaan Farmasi UII di Jawa Timur. Ibu Suparmi juga menyampaikan pesan-pesan agar alumni selalu menjaga perilaku dan terus berinovasi dalam karya dan praktiknya sebagai duta-duta Apoteker UII. Alumni banyak yang menanyakan terkait kesiapan Prodi Farmasi untuk membuka / menyelenggarakan program pendidikan magister farmasi karna kehadiranya sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan keilmuan maupun jenjang pendidikan. Para pengambil kebijakan di Farmasi dan Apoteker UII, memohon doa dan dukungan dari alumni semua semoga 2 – 3 tahun ke depan terlaksana apa yang dikehendaki para alumni. Moment special ini diakhiri dengan foto bersama dan sholat maghrib berjamaah di masjid Namira yang juga merupakan salah satu ikon kota lamongan.
Calon peserta mengumpulkan berkas persyaratan berupa :
BIAYA :
Pendaftaran : Rp. 300.000,-
Angsuran I (28-29 Agustus 2017) : Rp. 9.400.000,-
Angsuran II (2-4 Oktober 2017) : Rp. 100.000,-
Angsuran III (4-6 Desember 2017) : Rp. 9.400.000,-
Angsuran IV (3-5 Januari 2018) : Rp. 100.000,-
MATERI UJIAN KEFARMASIAN :
Agama Islam
Manajemen Farmasi
Kimia Farmasi
Teknologi Farmasi
Farmakologi dan Farmakokinetika
Farmakoterapi
Compounding and Dispensing
Untuk informasi lebih lengkap dapat menghubungi :
Sekretariat Program Studi Profesi Apoteker
Kampus Terpadu Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584
Phone. : (0274) 898585 ext.3049
Fax. : (0274) 896439
Email : [email protected]
Web : http://pharmacist.pharmacy.uii.ac.id/
Facebook : Apoteker Uii Yogyakarta
Makassar yang dijuluki kota daeng tanah kelahiran para karaeng dengan pesona pantainya yang menawan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah Program Studi Profesi Apoteker UII (PSPA UII). Banyak alumni Apoteker UII berpraktik, bekerja, berkarya dan mengabdi di kota Makassar, tersebar di Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia timur lainnya. Semenjak berdirinya PSPA UII pada tahun 2002, mahasiswa dari perguruan tinggi farmasi di Makassar telah banyak yang bergabung dan menyelesaiakn gelar Apotekernya di UII. Mulai dari angkatan pertama yang hanya 2 orang saja hingga hari ini tidak kurang dari 700 orang mahasiswa S1 farmasi di Kota Makassar menjadi bagian dari keluarga besar alumni apoteker UII.
Periode 2015 Kementerian Kesehatan RI merilis program “GeMa CerMat” (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) sebuah literasi untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat untuk penggunaan obat yang benar. Program Studi Profesi Apoteker UII (PSPA UII) semenjak program ini diluncurkan telah proaktif untuk ikut serta mensuksesakan dengan mengkreasi tugas / pengabdian masyarakat bagi mahasiswanya lewat pembelajaran blok promosi kesehatan. Tugas pada blok promosi kesehatan mewajibkan mahasiswa PSPA UII untuk melakukan pendampingan masyarakat lewat konseling, penyuluhan, diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dalam menggunakan obat yang benar. Prodi S1 Farmasi UII pun mendukung gerakan GeMa CerMat dengan membuat skema pengabdian masyarakat dan early exposure bagi mahasiswa farmasi angkatan 2016 lewat KIO (Kampanye Informasi Obat) yang dilakukan dari pintu ke pintu di perumahan penduduk.
Beberapa kali dosen farmasi / apoteker UII juga dilibatkan oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai narasumber diskusi penyusunan media GeMa CerMat. Pada 12 – 13 April 2017 salah satu staf pengajar Apoteker UII Sukir Satrija Djati, M.PH., Apt diminta oleh Kementrian Kesehatan sebagai narasumber untuk sosialisasi GeMa CerMat bagi Apoteker dan Masyarakat Kepulauan Riau. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Propinsi Riau ini selain menghadirkan narasumber dari UII juga mengundang Hj. Siti Sarwendah, M.Sc (Anggota DPR RI Komisi IX), Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt, MKM (Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI). Pada kesempatan ini Romo Sukir (begitu biasa mahasiswa memangilnya) memaparkan kepada para apoteker “agent of change” Gema CerMat di Kepri bahwa sudah menjadi keharisan dan tanggungjawab profesi apoteker untuk mendampingi masyarakat dan diminta proaktif memberikan informasi penggunaan obat yang benar. Ingat obat ingat DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang obat dengan benar) dan TANYA 5 O (apa nama & isi; apa khasiat; berapa dosis; bagaimana cara pakai; apa efek samping) sebagai pedoman ketika masyarakat akan menggunakan obat.
Beberapa kali dosen farmasi / apoteker UII juga dilibatkan oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai narasumber diskusi penyusunan media GeMa CerMat. Pada 12 – 13 April 2017 salah satu staf pengajar Apoteker UII Sukir Satrija Djati, M.PH., Apt diminta oleh Kementrian Kesehatan sebagai narasumber untuk sosialisasi GeMa CerMat bagi Apoteker dan Masyarakat Kepulauan Riau. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Propinsi Riau ini selain menghadirkan narasumber dari UII juga mengundang Hj. Siti Sarwendah, M.Sc (Anggota DPR RI Komisi IX), Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt, MKM (Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI). Pada kesempatan ini Romo Sukir (begitu biasa mahasiswa memangilnya) memaparkan kepada para apoteker “agent of change” Gema CerMat di Kepri bahwa sudah menjadi keharisan dan tanggungjawab profesi apoteker untuk mendampingi masyarakat dan diminta proaktif memberikan informasi penggunaan obat yang benar. Ingat obat ingat DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang obat dengan benar) dan TANYA 5 O (apa nama & isi; apa khasiat; berapa dosis; bagaimana cara pakai; apa efek samping) sebagai pedoman ketika masyarakat akan menggunakan obat.
Beberapa kali dosen farmasi / apoteker UII juga dilibatkan oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai narasumber diskusi penyusunan media GeMa CerMat. Pada 12 – 13 April 2017 salah satu staf pengajar Apoteker UII Sukir Satrija Djati, M.PH., Apt diminta oleh Kementrian Kesehatan sebagai narasumber untuk sosialisasi GeMa CerMat bagi Apoteker dan Masyarakat Kepulauan Riau. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Propinsi Riau ini selain menghadirkan narasumber dari UII juga mengundang Hj. Siti Sarwendah, M.Sc (Anggota DPR RI Komisi IX), Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt, MKM (Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI). Pada kesempatan ini Romo Sukir (begitu biasa mahasiswa memangilnya) memaparkan kepada para apoteker “agent of change” Gema CerMat di Kepri bahwa sudah menjadi keharisan dan tanggungjawab profesi apoteker untuk mendampingi masyarakat dan diminta proaktif memberikan informasi penggunaan obat yang benar. Ingat obat ingat DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang obat dengan benar) dan TANYA 5 O (apa nama & isi; apa khasiat; berapa dosis; bagaimana cara pakai; apa efek samping) sebagai pedoman ketika masyarakat akan menggunakan obat.
Hari, tanggal : Senin, 27 Maret 2017
Pembagian kelompok dan penguji ujian komprehensif bidang pemerintahan, silahkan :: download ::
Hari, tanggal : Senin, 27 Maret 2017
Pembagian kelompok dan penguji ujian komprehensif bidang pemerintahan, silahkan :: download ::