Kementerian Kesehatan RI gandeng Apoteker UII untuk Sosialisasikan Penggunaan Obat Yang benar

pspa uii

Obat adalah komoditi yang unik dan tidak bisa dipersamakan dengan makanan ataupun minuman dalam mengkomsumsinya. Ada petunjuk, aturan bahkan larangan yang harus ditaati untuk mendapatkan manfaat yang optimal obat, jika tidak justru efek berbahaya, toksin hingga keselamatan jiwa bisa terancam. Sayangnya pola penggunaan obat di Indonesia oleh masyarakat belum bagus masih banyak ditemui ketidaksesuaian di sana sini.
Riset kesehatan dasar yang dirilis olen Kementerian Kesehatan tahun 2013 menyebutkan 27,8% rumah tangga Indonesia menyimpan antibiotik, salah satu alasannya untuk jaga-jaga kalau sakit. Hal ini tentu saja bertentangan dengan prinsip penggunaan obat yang rasional, antibiotik hanya dipergunakan untuk infeksi bakter dan mendapatkannya harus dengan resep dokter. Berbagai kasus penggunaan obat yang salah maupun penyalahgunaan obat juga menunjukkan bukti bahwa penyebaran informasi obat yang benar harus digalakkan oleh pihak-pihak terkait.
Periode 2015 Kementerian Kesehatan RI merilis program “GeMa CerMat” (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) sebuah literasi untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat untuk penggunaan obat yang benar. Program Studi Profesi Apoteker UII (PSPA UII) semenjak program ini diluncurkan telah proaktif untuk ikut serta mensuksesakan dengan mengkreasi tugas / pengabdian masyarakat bagi mahasiswanya lewat pembelajaran blok promosi kesehatan. Tugas pada blok promosi kesehatan mewajibkan mahasiswa PSPA UII untuk melakukan pendampingan masyarakat lewat konseling, penyuluhan, diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dalam menggunakan obat yang benar. Prodi S1 Farmasi UII pun mendukung gerakan GeMa CerMat dengan membuat skema pengabdian masyarakat dan early exposure bagi mahasiswa farmasi angkatan 2016 lewat KIO (Kampanye Informasi Obat) yang dilakukan dari pintu ke pintu di perumahan penduduk.

pspa uiiBeberapa kali dosen farmasi / apoteker UII juga dilibatkan oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai narasumber diskusi penyusunan media GeMa CerMat. Pada 12 – 13 April 2017 salah satu staf pengajar Apoteker UII Sukir Satrija Djati, M.PH., Apt diminta oleh Kementrian Kesehatan sebagai narasumber untuk sosialisasi GeMa CerMat bagi Apoteker dan Masyarakat Kepulauan Riau. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Propinsi Riau ini selain menghadirkan narasumber dari UII juga mengundang Hj. Siti Sarwendah, M.Sc (Anggota DPR RI Komisi IX), Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt, MKM (Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI). Pada kesempatan ini Romo Sukir (begitu biasa mahasiswa memangilnya) memaparkan kepada para apoteker “agent of change” Gema CerMat di Kepri bahwa sudah menjadi keharisan dan tanggungjawab profesi apoteker untuk mendampingi masyarakat dan diminta proaktif memberikan informasi penggunaan obat yang benar. Ingat obat ingat DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang obat dengan benar) dan TANYA 5 O (apa nama & isi; apa khasiat; berapa dosis; bagaimana cara pakai; apa efek samping) sebagai pedoman ketika masyarakat akan menggunakan obat.

Erie Gusnellyanti sebagai perwakilan Kementerian Kesehatan RI mengatakan terpilihnya Apoteker UII sebagai mitra / narasumber di berbagai kesempatan sosialisasi GeMa CerMat karena keaktifan kegiatan yang dilakukan apoteker UII baik langsung dimasyarakat, pembelajaran mahasiswa maupun media sosial. Salah satu perwakilan masyarakat yang hadir juga merasa senang mendapatkan tambahan materi tentang bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar dari apoteker UII. Sekda Propinsi Kepualaun Riau yang mewakili Gubernur saat membuka acara mengharapkan bahwa semua informasi dan pengetahuan yang hari itu didapatkan dari para narasumber bisa dipergunakan sendiri dan ditularkan ke seluruh masyarakat untuk lebih baik lagi dalam menggunakan obat.
(Yulianto) 
Riset kesehatan dasar yang dirilis olen Kementerian Kesehatan tahun 2013 menyebutkan 27,8% rumah tangga Indonesia menyimpan antibiotik, salah satu alasannya untuk jaga-jaga kalau sakit. Hal ini tentu saja bertentangan dengan prinsip penggunaan obat yang rasional, antibiotik hanya dipergunakan untuk infeksi bakter dan mendapatkannya harus dengan resep dokter. Berbagai kasus penggunaan obat yang salah maupun penyalahgunaan obat juga menunjukkan bukti bahwa penyebaran informasi obat yang benar harus digalakkan oleh pihak-pihak terkait.
Periode 2015 Kementerian Kesehatan RI merilis program “GeMa CerMat” (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) sebuah literasi untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat untuk penggunaan obat yang benar. Program Studi Profesi Apoteker UII (PSPA UII) semenjak program ini diluncurkan telah proaktif untuk ikut serta mensuksesakan dengan mengkreasi tugas / pengabdian masyarakat bagi mahasiswanya lewat pembelajaran blok promosi kesehatan. Tugas pada blok promosi kesehatan mewajibkan mahasiswa PSPA UII untuk melakukan pendampingan masyarakat lewat konseling, penyuluhan, diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dalam menggunakan obat yang benar. Prodi S1 Farmasi UII pun mendukung gerakan GeMa CerMat dengan membuat skema pengabdian masyarakat dan early exposure bagi mahasiswa farmasi angkatan 2016 lewat KIO (Kampanye Informasi Obat) yang dilakukan dari pintu ke pintu di perumahan penduduk.

pspa uiiBeberapa kali dosen farmasi / apoteker UII juga dilibatkan oleh Kementrian Kesehatan RI sebagai narasumber diskusi penyusunan media GeMa CerMat. Pada 12 – 13 April 2017 salah satu staf pengajar Apoteker UII Sukir Satrija Djati, M.PH., Apt diminta oleh Kementrian Kesehatan sebagai narasumber untuk sosialisasi GeMa CerMat bagi Apoteker dan Masyarakat Kepulauan Riau. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Propinsi Riau ini selain menghadirkan narasumber dari UII juga mengundang Hj. Siti Sarwendah, M.Sc (Anggota DPR RI Komisi IX), Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt, MKM (Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI). Pada kesempatan ini Romo Sukir (begitu biasa mahasiswa memangilnya) memaparkan kepada para apoteker “agent of change” Gema CerMat di Kepri bahwa sudah menjadi keharisan dan tanggungjawab profesi apoteker untuk mendampingi masyarakat dan diminta proaktif memberikan informasi penggunaan obat yang benar. Ingat obat ingat DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan BUang obat dengan benar) dan TANYA 5 O (apa nama & isi; apa khasiat; berapa dosis; bagaimana cara pakai; apa efek samping) sebagai pedoman ketika masyarakat akan menggunakan obat.

Erie Gusnellyanti sebagai perwakilan Kementerian Kesehatan RI mengatakan terpilihnya Apoteker UII sebagai mitra / narasumber di berbagai kesempatan sosialisasi GeMa CerMat karena keaktifan kegiatan yang dilakukan apoteker UII baik langsung dimasyarakat, pembelajaran mahasiswa maupun media sosial. Salah satu perwakilan masyarakat yang hadir juga merasa senang mendapatkan tambahan materi tentang bagaimana mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar dari apoteker UII. Sekda Propinsi Kepualaun Riau yang mewakili Gubernur saat membuka acara mengharapkan bahwa semua informasi dan pengetahuan yang hari itu didapatkan dari para narasumber bisa dipergunakan sendiri dan ditularkan ke seluruh masyarakat untuk lebih baik lagi dalam menggunakan obat.
(Yulianto)