Studium general Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) FMIPA UII (Rabu, 26/9) semakin bermakna dengan adanya penyerahan beasiswa oleh Dekan FMIPA UII. Beasiswa diserahkan kepada mahasiswa berprestasi yaitu Risqi Hutami Puspaningrum Subekti, S.Farm. Risqi mendapatkan pembebasan biaya studi di PSPA UII selama 1 tahun.
 
 
 
Beasiswa ini pertama kalinya diberikan, dan selanjutnya menjadi program rutin PSPA UII. Program ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi calon mahasiswa baru PSPA, dan menghargai mahasiswa prodi S1 farmasi dengan prestasi akademik terbaik. “Penghargaan terhadap mahasiswa ini diharapkan dapat menjaring mahasiswa S1 prodi farmasi yang berprestasi agar masuk ke PSPA UII”, ujar Dekan FMIPA UII, Bapak Yandi Syukri, M.Si., Apt.
Pada kesempatan itu juga diperkenalkan web alumni farmasi UII (www.fikafuii.com). Web ini diluncurkan sebagai wadah bagi semua alumni farmasi UII untuk bisa sharing satu sama lain, baik lewat berita, forum, foto-foto, maupun sharing ilmu farmasi yang up to date.  Web ini diharapkan akan menjadi ajang silaturahmi yang lebih intens lagi, di mana sebelumnya account FIKAF UII di Facebook telah dibentuk dan terbukti banyak alumni yang perhatian dan care terhadap masa depan FIKAF UII dan Farmasi UII.
 
Agenda ke depan Web tersebut akan dikembangkan juga sebagai sarana alumni untuk bergabung dalam UII foundation yang bertujuan membantu adik-adik yang berprestasi agar mendapatkan pendidikan yang memadai. (Diesty)
 Studium General Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) FMIPA UII kembali diadakan bagi mahasiswa baru PSPA UII angkatan XXIII. Tujuan diadakan studium general kali ini adalah untuk memperkaya wawasan dan menambah gambaran mahasiswa mengenai dunia kerja. Bertempat di ruang audio visual gedung perpustakaan lantai 2 kampus terpadu UII (Rabu, 25/9), sebanyak 102 mahasiswa mengikuti studium general yang diselenggarakan dalam dua sesi.

Sesi pertama mahasiswa melakukan sharing pengalaman dengan alumni PSPA UII, yaitu M. Pandoman Febrian, S.Si, Apt selaku Manager Quality Control PT Catur Dakwah Crane Farmasi (CDC Farmasi). Bapak Febri merupakan alumni PSPA UII angkatan pertama. Kesuksesan yang beliau raih saat ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus belajar dan berusaha agar meraih kesuksesan nantinya. Pada kesempatan ini, beliau memaparkan “Peranan Apoteker Seiring Berkembangnya Regulasi di Industri Farmasi”. Menurut bapak Febri, apoteker dituntut untuk mampu memutakhirkan informasi khususnya perkembangan regulasi terbaru (CPOB) dan mampu memberi masukan kepada manajemen puncak di industri farmasi yang bersangkutan.  Apoteker juga dituntut untuk mengetahui pekerjaan kefarmasian (proses produksi dan analisa obat, CPOB, GLP) serta pengetahuan teknis non kefarmasian (manajemen operasi produksi, SDM, manajemen mutu). Mahasiswa sangat antusias mengikuti sharing dengan alumni ini, banyak dari mereka aktif dalam tanya jawab terkait pengalaman bapak Febri hingga dapat meraih kesuksesan seperti sekarang.
Studium general kembali dilanjutkan dengan pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, MBA dari Jurusan Manajemen UGM. Beliau memaparkan manajemen pemasaran kefarmasian serta manajemen strategis. Banyak ilmu yang diberikan oleh Prof. Dr. Basu, termasuk aplikasi manajemen pemasaran dan manajemen strategis di dalam pekerjaan kefarmasian. Menurut beliau, pemasaran tidak hanya berlaku pada suatu perusahaan atau korporasi tetapi juga dapat diterapkan pada setiap individu. Setiap individu juga perlu mempunyai visi dan misi yang akan menjadi dasar dalam menyusun strategi dalam kehidupannya. Mahasiswa pun menjadi lebih paham akan penerapan manajemen pemasaran dan manajemen strategis tersebut.
Pada kesempatan studium general ini juga diserahkan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi yaitu Risqi Hutami Puspaningrum Subekti, S.Farm. Risqi mendapat pembebasan biaya studi di PSPA UII selama 1 tahun. (Diesty)
 Tuntutan pekerjaan seorang Apoteker makin berkembang saat ini. Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) UII dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam kurikulum pendidikan Profesi Apoteker agar mendapatkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi di lingkungan kerja nantinya. Dalam bidang akademik telah dilakukan perubahan kurikulum dari pembelajaran secara konvensional menjadi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode Seven Jump.
 
Metode ini diharapkan efektif untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) nantinya. Selain pengembangan metode pembelajaran, inovasi juga perlu dilakukan dalam pelaksanaan PKPA. Salah satu diantaranya yaitu dengan penyiapan modul PKPA. Sampai saat ini PSPA UII telah berhasil membuat modul PKPA Rumah Sakit yang merupakan panduan untuk pelaksanaan PKPA di Rumah Sakit. “Modul ini disusun berdasarkan standar kompetensi apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan standar pelayanan kefarmasian di RS. Modul PKPA RS diharapkan memberikan gambaran kebutuhan mahasiswa saat PKPA di RS dan membantu pembimbing dalam menjalankan tugasnya”, ujar Dr. Farida Hayati, MSi, Apt. selaku Ketua PSPA UII.
Modul PKPA Rumah Sakit yang telah disusun perlu disosialisasikan untuk mendapatkan tanggapan dan evaluasi dari pembimbing PKPA di Rumah Sakit. Sosialisasi yang dilakukan di hotel Cakra Kusuma (Sabtu, 21/9) mendapatkan tanggapan yang baik dari para peserta. Peserta yang hadir berasal dari praktisi Rumah Sakit, yaitu Apoteker RS Dr. Sardjito, RS Panembahan Senopati Bantul, RS Dr. Ramelan Surabaya, RS Bethesda Yogyakarta, RS JIH Yogyakarta, dan RS Soebandi Jember, ditambah beberapa dosen pembimbing dari PSPA UII. Semua praktisi mengapresiasi baik adanya modul PKPA RS.  Namun, masih ada beberapa kendala untuk dapat mengaplikasikannya pada saat PKPA. Seperti disampaikan oleh Apoteker RS Dr. Ramelan bahwa pihak RS membutuhkan evaluasi internal terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan seluruh materi yang terdapat dalam modul. Sedangkan dari RS Bantul mengungkapkan adanya kendala dari segi kebijakan RS untuk dapat menerapkan seluruh materi.
 
Selain itu, praktisi RS Dr. Sardjito menyampaikan agar dosen pembimbing dari universitas sebaiknya mengikuti kegiatan PKPA yang diadakan oleh pihak RS sebagai preseptor. Sebagian besar praktisi juga mengusulkan adanya perpanjangan waktu PKPA RS terkait dengan banyaknya materi yang harus diberikan pada mahasiswa.Tanggapan dari peserta menjadi masukan untuk memperbaiki modul PKPA agar modul tersebut tidak hanya idealis tapi juga realistis untuk diterapkan di tempat PKPA.
 
“Pada akhirnya perlu ada kerjasama yang baik antara Universitas dan Rumah Sakit untuk menghasilkan apoteker yang kompeten. Universitas tidak bisa menyelenggarakan pendidikan yang sesuai tanpa bantuan dari praktisi Rumah Sakit. Rumah Sakit juga memperoleh feed back yang positif dengan adanya mahasiswa PKPA, yaitu dapat memperbaharui ilmu pelayanan kesehatan yang terus berkembang saat ini”, ujar Dra. Dwi Pudjaningsih, MMR, Apt saat mengisi acara sosialisasi modul PKPA RS. Selain itu, Ketua PSPA UII menyatakan bahwa kerjasama juga perlu dilakukan dalam rangka pengembangan proses pembelajaran di tempat PKPA. Oleh karena itu, mulai tahun ini PSPA UII menyelenggarakan program bantuan untuk pengembangan SDM serta bantuan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran di tempat PKPA. Melalui program ini diharapkan proses pembelajaran di tempat PKPA dapat berjalan dengan baik dan selalu up to date dalam mengikuti perkembangan ilmu pelayanan kesehatan yang ada (Diesty).

 Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa reguler Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia Angkatan XXIII, bahwa pelaksanaan perkuliahan  untuk Minggu Ke IV telah dijadwalkan. Jadwal kuliah Program Studi Profesi Apoteker untuk pertemuan minggu ke IV, silahkan ::download::.
 Kegembiraan dirasakan mengiringi selesainya studi mahasiswa angkatan XXI Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII). Sebanyak 110 mahasiswa mengikrarkan sumpah apoteker yang prosesinya dipimpin oleh Ketua Program Studi Profesi Apoteker UII, Dr. Farida Hayati, MSi, Apt, pada hari rabu (18/9) di Auditorium Kahar Muzakkir kampus terpadu UII.
 
Diantara lulusan tersebut, 35 diantaranya mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa dengan predikat cumlaude. Lulusan terbaik yang medapat pin emas pada sumpah kali ini diraih oleh Selly Pratiwi dengan IPK 3,82. Hingga kini, program studi profesi apoteker FMIPA UII telah meluluskan 2.122 apoteker yang telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Pengambilan sumpah apoteker angkatan XXI ini merupakan yang terakhir dengan protokoler yang diselenggarakan oleh UII. Mulai tahun depan, protokoler sumpah apoteker diatur oleh Komite Farmasi Nasional (KFN).
 
Tenaga kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting karena terkait langsung dengan pemberi pelayanan, khususnya pelayanan kefarmasian. Apoteker sebagai tenaga yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam pelayanan kefarmasian diharapkan bersiap diri dalam menghadapi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan dilaksanakan mulai 1 Januari 2014. Demikian disampaikan oleh Dra. Hardiah Djuliani, Apt., M.Kes selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY.  Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PD Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DIY, Nunut Rubiyanto., S.Si, Apt, bahwa peran apoteker sangat penting dalam era universal health coverage melalui SJSN. Apoteker sebagai pengendali mutu dan pengendali biaya, sehingga diharapkan mutu pengobatan menjadi maksimal dan biaya pengobatan menjadi lebih efektif dan efisien.

Namun, apabila melihat data di kemenkes saat ini jumlah apoteker yang disiapkan untuk menghadapi era SJSN ini belum juga memadai. Wakil Rektor II UII, Dra. Neni Meidawati, M.Si, Ak menyebutkan Indonesia saat ini masih kekurangan akan jumlah apoteker jika dibandingkan dengan total Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada. Padahal per 1 januari sudah akan diberlakukan SJSN melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang memerlukan tenaga medis lebih banyak. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat pelayanan kesehatan tidak berjalan optimal.

Lebih lanjut ketua IAI DIY dan perwakilan dari Dinas Kesehatan DIY berpesan kepada apoteker baru agar dapat mengimplementasikan ilmunya tidak hanya di wilayah Pulau Jawa saja, tetapi mau ke wilayah lain di luar Jawa terutama daerah-daerah yang sangat kesulitan tenaga apoteker. Apoteker baru diharapkan dapat mengembangkan kompetensinya di daerah masing-masing diluar Jawa agar tidak terjadi kesenjangan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. (Diesty)

 Pelaksanaan kuliah mahasiswa reguler Angkatan XXIII Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia untuk Minggu ke III telah dijadwalkan. Seluruh mahasiswa reguler diharapkan untuk mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan yang telah dijadwalkan, jadwal perkuliahan sendiri berlaku mulai dari tanggal 16 September sampai dengan 21 September 2013. Jadwal kuliah mahasiswa reguler Minggu ke III, silahkan ::download:: 
 Disampaikan kepada segenap mahasiswa angkatan XXI Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia, bahwa prosesi sumpah apoteker akan dilaksanakan pada hari Rabu 18 September 2013 bertempat di Auditorium Kahar Muzakkir Universitas Islam Indonesia.
 
 
 
 
Kegiatan pra sumpahan bagi angkatan XXI meliputi :
1. Sosialisasi dari IAI dan Penjelasan Sumpah Apoteker
    Hari, tanggal : Senin, 16 September 2013
    Pukul : 09.00 WIB – 11.00 (Sosialisasi IAI)
    Pukul : 11.00 WIB – selesai (Penjelasan Sumpah Apoteker)
    Tempat : GKU Lt. 2 Universitas Islam Indonesia

2. Gladi Bersih Sumpah Apoteker
    Hari, tanggal : Selasa, 17 September 2013
    Pukul : 13.00 WIB – selesai
    Tempat : Auditorium Kahar Muzakkir Universitas Islam Indonesia

3. Prosesi Sumpah Apoteker
    Hari, tanggal : Rabu, 18 September 2013
    Pukul : 06.00 WIB – selesai
    Tempat : Auditorium Kahar Muzakkir Universitas Islam Indonesia

 
Catatan : seluruh rangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan WAJIB diikuti oleh calon peserta sumpah apoteker.
 Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa reguler Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia Angkatan XXIII, bahwa pelaksanaan perkuliahan  untuk Minggu Ke II telah dijadwalkan. Jadwal kuliah Program Studi Profesi Apoteker untuk pertemuan minggu ke II, silahkan ::download::.

Sasaran Mutu Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia yaitu :

  1. Tepat waktu studi minimal 90%
  2. Indeks prestasi mata kuliah kompetensi > 3,00 minimal 80%
  3. Nilai praktek ibadah dengan hasil baik minimal 80%
  4. Tingkat kelulusan UKAI minimal 95%
  5. Berkarya dalam tahun pertama minimal 80%
  6. Nilai kinerja mengajar dosen > 3,00 (skala 0-4) minimal 80%
  7. Jumlah karya internasional minimal 2 artikel internasional dalam satu tahun
  8. Pelaksanaan kegiatan dakwah dan pengabdian masyarakat minimal 2 kali dalam 1 tahun
 Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan XXIII, pelaksanaan perkuliahan untuk Blok I telah dimulai per hari ini tanggal 2 September 2013. Sistem perkuliahan sendiri nantinya akan dibagi menjadi 10 kelompok, yang masing-masing kelompok akan didampingi oleh 1 orang tutor. Seluruh kegiatan perkuliahan wajib diikuti oleh mahasiswa baru, diharapkan kepada mahasiswa baru untuk dapat mempersiapkan dan mentaati segala aturan yang berlaku.
 

Daftar pembagian kelompok bagi mahasiswa baru angkatan XXIII, lebih lengkap silahkan download disini.