Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa reguler Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia Angkatan XXIV, bahwa pelaksanaan perkuliahan untuk Minggu ke 3 telah dijadwalkan. Jadwal kuliah Program Studi Profesi Apoteker untuk pertemuan minggu ke 3, silahkan ::download::.
Setiap dimulainya pembelajaran angkatan mahasiswa baru, PSPA UII selalu mengadakan kuliah yang dihadiri oleh alumni yang telah sukses di bidangnya. Kuliah tamu alumni diadakan secara rutin untuk memotivasi dan memberikan kebanggaan pada mahasiswa baru terhadap almamater UII. Pada periode angkatan ke-24 ini, PSPA UII menghadirkan alumni dari Farmasi Rumah Sakit sebagai pembicara.
Dia adalah Ahmad Subhan,SSi.,MSi.,Apt yang merupakan alumni PSPA UII tahun 2003. Beliau sekarang menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati sejak tahun 2011. Lulusan magister farmasi klinik ini telah memiliki banyak pengalaman baik di RS (RS Dharmais dan RSUP Fatmawati) maupun perapotekan (apotek Pandhega Yogyakarta). Oleh karena itu, setelah sharing pengalaman dengan beliau, diharapkan mahasiswa lebih terpacu semangatnya untuk meraih sukses kedepannya.
Kuliah tamu yang diadakan di kampus terpadu UII, Jl. Kaliurang km 14,5 (Jum’at,7/2), dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru angkatan ke-24. Bertepatan dengan dimulainya blok profesionalisme dan pengembangan diri, tema kuliah tamu bersama alumni kali ini juga membahas profesionalisme Bapak Ahmad Subhan sebagai farmasis di Rumah Sakit. Perannya sebagai Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) mengharuskan beliau untuk memahami peran manajerial dan fungsional farmasis di RS. Pada kesempatan ini, beliau berbagi pengalaman peran farmasis di RS dengan sangat mendalam. Mulai dari penjelasan setiap langkah dalam Drug Management Cycle (DMC), pemaparan tentang akreditasi nasional maupun internasional (JCI) yang telah dicapai RSUP Fatmawati, hingga membahas tentang medication error yang dapat terjadi dalam pelayanan kefarmasian di RS. Semua hal yang beliau paparkan benar-benar membuka wawasan mahasiswa tentang dunia farmasi yang sesungguhnya di RS.
Di RSUP Fatmawati, Bapak Ahmad Subhan membawahi SDM sejumlah 23 apoteker dan 96 non apoteker. Masing-masing personal telah diberikan pembagian tugas baik di lingkup manajemen maupun pelayanan farmasi.”Manajemen dan pelayanan farmasi seperti dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan, saling mendukung”, ujar Bapak Ahmad Subhan. Jika keduanya berjalan dengan baik, maka pelayanan kepada pasien dapat terlaksana sesuai standar. Apoteker juga tidak bekerja sendiri di RS, mereka harus berpraktek secara kolaboratif dengan tenaga kesehatan yang lain. Dengan adanya kolaborasi tersebut akan menjamin terlaksananya pelayanan yang maksimal sesuai standar. Tidak heran jika RSUP Fatmawati telah terakreditasi internasional JCI. Di Indonesia baru ada tiga RS pemerintah yang terakreditasi JCI yaitu RSCM, RS Sanglah dan RSUP Fatmawati sendiri. Pencapaian prestasi RSUP Fatmawati ini karena telah menjamin kolaborasi semua pihak. Jaminan bahwa semua proses terlaksana dengan benar, dan orang melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. “Jika berkaitan dengan masalah obat, Apoteker lah yang berhak menanganinya. Terdapat suatu istilah yaitu Automatic Stop Order, dimana farmasis boleh menghentikan resep jika tidak sesuai standar. Misalnya pemberian antibiotik yang tidak sesuai kultur”, tambahnya.
Selain berbagi pengalaman di tempat bekerjanya, alumni juga memberikan motivasi bagi mahasiswa baru. Di akhir sesi kuliah tamu ini dilakukan diskusi dengan mahasiswa baru. Banyak mahasiswa yang antusias bertanya, baik mengenai pekerjaan kefarmasian di RS hingga tentang cara bersikap professional di dunia kerja. Ada seorang mahasiswa yang menanyakan bagaimana cara apoteker pemula tampil menghadapi dokter dan teman sejawat yang telah senior? Pertanyaan ini pasti muncul di setiap benak mahasiswa baru yang akan terjun ke dunia kerja. Bapak Ahmad Subhan berpesan kepada calon Apoteker bahwa untuk memunculkan diri tidak perlu ditarget, tetapi bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya secara maksimal sampai tuntas, bersikap awareness, care dan terus belajar sepanjang waktu. Apapun yg kita punya tidak akan bermanfaat kalau tidak diamalkan. Jangan mengejar ilmu tanpa bermanfaat untuk orang lain. Ini merupakan awal perjuangan bersama untuk bermanfaat kepada orang lain, sesuai visi PSPA UII yaitu menjadi rahmatanlil’alamin. (diesty)
Dalam rangka mendidik calon apoteker agar mampu berkompetisi di pasar global, PSPA UII terus melakukan inovasi dalam kurikulumnya. Oleh karena itu, mulai angkatan ke-22 PSPA mengubah sistem pembelajaran dari metode konvensional menjadi metode PBL (Problem Based Learning). Kurikulum dengan metode PBL ini dilakukan dalam empat proses yaitu proses tutorial, kuliah pakar, praktikum, dan kerja lapangan.
Metode PBL ini merupakan metode student center learning dimana proses utama yang dilakukan mengharuskan keaktifan dari mahasiswa, yaitu proses tutorial. Dalam proses tutorial, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (berisi 10-11 mahasiswa) yang berdiskusi membahas sebuah kasus dan berusaha menyelesaikannya didampingi oleh seorang tutor. Tutor inilah yang berperan sebagai pembimbing dan pengarah diskusi agar tercapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan harapan PSPA.
Peran tutor dalam proses tutorial tidak mudah. Tutor yang terdiri dari akademisi, praktisi apotek dan rumah sakit ini harus berperan sebagai pendidik, pembimbing, sekaligus role model untuk mahasiswanya. Selain itu, tercapai atau tidak nya tujuan pembelajaran suatu blok sangat dipengaruhi oleh peran Tutor dalam mengarahkan diskusi mahasiswanya. PSPA UII menyadari akan peran penting Tutor dalam sistem pembelajaran PBL. Oleh karena itu, PSPA UII rutin menyelenggarakan pelatihan untuk para Tutor setiap memasuki angkatan mahasiswa baru. Sebelum memasuki tutorial angkatan ke-24, diadakan training untuk tutor yang dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Pusat UII (Kamis,6/2).
Pelatihan dilakukan untuk me-refresh kembali metode Seven Jump yang digunakan dalam setiap tutorial. Metode ini telah digunakan di berbagai universitas yang melakukan kurikulum berbasis PBL. Materi pelatihan diberikan oleh dr. Umatul Khoiriyah, dari Medical Education Unit (Fakultas Kedokteran) UII. Beliau adalah salah satu pioneer dalam penerapan metode PBL di Fakultas Kedokteran UII. Di Fakultas Kedokteran UII, metode ini telah dilaksanakan sejak 14 tahun yang lalu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diharapkan peserta yang terdiri dari tutor lama maupun baru, serta pengelola blok dapat berbagi pengalaman terkait penerapan metode PBL di fakultas masing-masing. Setelah pelatihan ini, diharapkan tutor menjadi lebih siap dalam membimbing mahasiswa di setiap proses tutorial. (diesty)
Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Universitas Islam Indonesia kembali membuka penerimaan mahasiswa baru periode angkatan ke-24 pada tahun akademik 2013/2014. Dari 195 calon mahasiswa yang mendaftar periode ini, PSPA hanya menerima 103 mahasiswa baru, yang terdiri dari 52 mahasiswa berasal dari S1 Farmasi UII, dan sisanya berasal dari universitas negeri maupun swasta non UII.
Seperti pada umumnya, jumlah mahasiswa perempuan sangat mendominasi yaitu sebesar 86,5% dari total mahasiswa angkatan XXIV. Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta, PSPA UII selalu berinovasi dalam memberikan pendidikan yang terbaik untuk mahasiswanya. Bertempat di kampus terpadu UII, Jl. Kaliurang km 14,5, PSPA mengadakan kuliah perdana mahasiswa profesi apoteker angkatan ke-24 (Rabu,5/2). Kuliah perdana ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran awal kepada mahasiswa baru mengenai PSPA UII termasuk sistem pembelajaran yang diberikan. Seperti telah diketahui sebelumnya, PSPA UII merupakan satu-satunya prodi profesi apoteker di Indonesia yang mengadakan sistem pembelajaran non konvensional yaitu melalui sistem PBL (Problem Based Learning). Sistem pembelajaran yang dilakukan dengan metode blok ini telah dilaksanakan mulai angkatan ke-22. Sistem ini dikembangkan terus menerus dalam pelaksanannya agar dapat memberikan hasil yang maksimal untuk keberhasilan lulusan PSPA UII nantinya. Sesuai dengan salah satu tujuan PSPA UII yaitu meluluskan apoteker yang berkualitas sesuai standar kompetensi yang ditetapkan asosiasi profesi, berdaya saing tinggi, bermanfaat bagi masyarakat dan mampu menerapkan nilai-nilai keislaman.
Kurikulum yang diberikan tentunya menyesuaikan dengan sistem pembelajaran PBL. Dimana pada semester pertama mahasiswa diberikan pembelajaran yang dikemas dalam sistem blok. Terdapat lima blok dalam kurikulum PSPA berbasis PBL, yaitu blok Pengembangan Diri dan Profesionalisme, Manajemen Farmasi, Compounding & Dispensing, Pengobatan Rasional, serta blok Promosi Kesehatan. Masing-masing blok memberikan materi pembelajaran yang berfokus kepada student center learning, dimana terdapat kelompok-kelompok kecil (berisi 10-11 mahasiswa) yang berdiskusi membahas sebuah kasus yang disebut proses Tutorial. Dalam proses tutorial ini digunakan metode Seven Jump untuk menyelesaikan permasalahan dalam sebuah kasus.
Pada kesempatan kuliah perdana ini, mahasiswa diberikan pelatihan mengenai metode Seven Jump yang digunakan dalam proses tutorial. Pelatihan diberikan oleh Dosen Farmasi UII sekaligus tutor blok Promosi Kesehatan yaitu Yulianto, S.Farm, Apt. Pelatihan singkat ini diberikan untuk memberikan gambaran dan role play mengenai PBL khususnya proses tutorial. Setelah diperkenalkan metode Seven Jump, beberapa mahasiswa diberikan kesempatan untuk praktek langsung metode ini didampingi oleh pembicara. Setelah pelatihan ini mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan proses tutorial dengan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh PSPA UII.
Setelah menjalani pembelajaran dengan sistem blok, mahasiswa mulai melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker di empat institusi yaitu Puskesmas, Rumah Sakit, Perapotekan, dan Industri atau Pemerintahan. PKPA Industri dan Pemerintahan merupakan PKPA pilihan yang dipilih oleh mahasiswa sesuai minat masing-masing. Di tempat PKPA, mahasiswa benar-benar menghadapi kasus nyata dan berusaha menyelesaikannya dengan bimbingan preseptor tentunya. Dengan sistem pembelajaran PBL ini mahasiswa diharapkan dapat lebih siap dalam PKPA karena telah terbiasa dengan pembelajaran berbasis kasus. “Hal ini terbukti dengan tanggapan positif dari preseptor terhadap mahasiswa angkatan 22 yang telah selesai menjalani PKPA. Mahasiswa dinilai lebih siap dalam menghadapi kasus terutama mencari sumber literatur yang tepat dan cepat serta aktif berkomunikasi menyampaikan pendapatnya”, ujar ketua PSPA UII, Dr. Farida Hayati, M.Si, Apt dalam kesempatan itu. (diesty)
Pelaksanaan kuliah mahasiswa reguler Angkatan XXIV Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia untuk Minggu ke 2 telah dijadwalkan. Seluruh mahasiswa reguler diharapkan untuk mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan yang telah dijadwalkan, jadwal perkuliahan sendiri berlaku mulai dari tanggal 10 Februari sampai dengan 15 Februari 2014. Jadwal kuliah mahasiswa reguler Minggu ke 2, silahkan ::download::
Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan XXIV, pelaksanaan perkuliahan untuk Blok I telah dimulai per tanggal 6 Februari 2014. Sistem perkuliahan sendiri nantinya akan dibagi menjadi 10 kelompok, yang masing-masing kelompok akan didampingi oleh 1 orang tutor, dan setiap kelompok diampu oleh 1 orang dosen DPA.
Seluruh kegiatan perkuliahan wajib diikuti oleh mahasiswa baru, diharapkan kepada mahasiswa baru untuk dapat mempersiapkan dan mentaati segala aturan yang berlaku. Daftar pembagian kelompok bagi mahasiswa baru angkatan XXIV, lebih lengkap silahkan download disini.
Disampaikan kepada bapak dan ibu calon tutor PBL angkatan XXIV tahun akademik 2013/2014, bahwa kegiatan Pelatihan Tutor Problem Based Learning akan dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Februari 2014. Diharapkan kehadirannya dari seluruh tutor yang lolos seleksi.
Adapun untuk jadwal dan pembagian blok, silahkan download disini.
Disampaikan kepada segenap Bapak dan Ibu calon tutor PBL semester genap tahun akademik 2013/2014, bahwa dengan akan segera dimulainya kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa angkatan XXIV Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia.
Maka untuk menunjang kinerja tutor dalam mendampingi mahasiswa, Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia berencana menggelar seleksi tutor yang Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Februari 2014. Adapun jadwal selengkapnya, silahkan download disini.
Disampaikan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan XXIV Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia, bahwa pelaksanaan Kuliah Perdana dijadwalkan pada tanggal 5 Februari 2014. Seluruh rangkaian perkuliahan wajib diikuti oleh mahasiswa, serta datang tepat waktu.
Adapun ketentuan berpakaian untuk Kuliah Perdana adalah sebagai berikut, laki-laki : berkemeja putih, celana hitam, berdasi, sepatu hitam, dan memakai name tag (nama lengkap), perempuan : berjilbab, atasan putih, rok panjang hitam, bersepatu, dan memakai name tag (nama lengkap).
Jadwal kuliah mahasiswa angkatan XXIV untuk minggu ke-1 silahkan download.
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia Bidang Puskesmas yang ditempatkan di Puskesmas Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, pada bulan Januari 2014. Untuk jadwal selanjutnya periode Februari – Juni 2014, berikut terlampir Matriks PKPA Angkatan XXIII yang meliputi PKPA Bidang Rumah Sakit, Apotek, Industri / Pemerintahan. Selengkapnya silahkan :: Download ::