Peresmian Mini Teaching Hospital
Rumah sakit ini, kata dia, merupakan media pembelajaran yang bukan saja mendidik dalam ranah kognitif bidang farmasi klinik, tetapi juga membangun kompetensi afektif dan psikomotorik. Fasilitas ini menurutnya menjadi satu-satunya di perguruan tinggi farmasi se-Indonesia yang memiliki sarana pembelajaran farmasi klinik yang lengkap sesuai dengan standar kompetensi nasional.
“Kedepan, hospital ini akan menjadi media pengabdian masyarakat dan juga untuk memberikan pelatihan keterampilan klinik bagi apoteker sebagai bagian dari CPD (Contnuing Professional Development)” ungkapnya.
Dekan FMIPA UII, Yandi Syukri, S.Si, M.Si, Apt mengatakan tujuan pendirian teaching hospital ini juga untuk merespon perubahan paradigma kompetensi apoteker yang semula berorientasi pada produksi perbekalan farmasi yang berkualitas, menjadi lebih berorientasi pada pasien, atau lebih dikenal dengan istilah pharmaceutical care.
Kebijakan ini, menurutnya telah disebutkan dalam peraturan pemerintah tentang pekerjaan kefarmasian dan keputusan menteri kesehatan tentang standar pelayanan farmasi di apotek dan rumah sakit. Selain itu diperkuat juga oleh standar kompetensi apoteker Indonesia yang telah ditetapkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia pada 2010.