Sumpah Apoteker UII Angkatan XVIII

 Senin, 5 Maret 2012 Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia melantik 132 Apoteker Baru Angkatan XVIII. Sebanyak 51 orang mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berpredikat cumlaude, dengan raihan IPK tertinggi 3,88, atas nama Arum Dita Yuliana. Sampai dengan sumpahan kali ini, Program Pendidikan Profesi Apoteker UII telah meluluskan sebanyak 1.760 Apoteker.
 
Pengambilan sumpah sendiri berlangsung di Auditorium Abdul Kahar Muzakkir kampus terpadu UII. Dalam acara tersebut Wakil Rektor I (Nandang Sutrisno, SH, LLM, M.Hum, Ph.D.) menyampaikan, “Universitas Islam Indonesia akan senantiasa mengupayakan pola pendidikan profesi yang berkualitas yang mampu melahirkan apoteker-apoteker yang mumpuni, professional dan bertanggung jawab”.
 
Dalam sambutan penutupnya, beliau berpesan”Kepada para apoteker baru yang hari ini diambil sumpahnya, kami ucapkan selamat atas prestasi yang Saudara peroleh. Selamat memasuki dunia kerja di bidang yang Saudara pelajari selama ini, manfaatkan setiap kesempatan untuk meraih prestasi terbaik demi nama UII di tengah masyarakat, kami juga menitipkan nama baik Universitas dipundak Anda sekalian”, pungkasnya.

Hadir pula dalam acara tersebut perwakilan Komite Farmasi Nasional, yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Drs. Ahaditomo, MS. Beliau menyampaikan, “Sebagai salah satu bagian dari pembangunan nasional, pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan kepada pencapaian visi ‘Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan’. Visi tersebut sekaligus menjawab tantangan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan, yang antara lain menitikberatkan pada penurunan angka kematian bayi, peningkatan kesehatan ibu, dan pemberantasan penyakit menular”, terangnya.

“Guna mewujudkan faktor-faktor pendukung pencapaian target MDGs tersebut, maka apoteker perlu mengambil peran aktif dalam setiap dinamika pelayanan kesehatan dengan mengaktualisasikan kompetensi yang dimiliki. Salah satu dinamika yang sangat dinantikan masyarakat adalah pemberlakuan jaminan kesehatan nasional (universal coverage) yang akan dimulai di tahun 2014 mendatang, sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional”, imbuhnya.
 Dalam kesempatan tersebut Nunut Rubiyanto, S.Si, Apt. selaku Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indoensia (IAI) DIY menuturkan, “Saat ini adalah momentum yang sangat baik untuk membenahi dunia kefarmasian di Indonesia dengan disahkannya Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian yang kemudian diikuti oleh peraturan menteri yang merupakan turunan PP No. 51 tersebut. Dan tahun ini adalah tahun penentuan apakah Peraturan-peraturan tersebut dapat diimplementasikan atau tidak”.