Peringkat UII Versi Webometrics Meningkat di Regional, Nasional, dan Asia Tenggara

Tim Webometrics UIISetelah menjadi yang terbaik menurut lembaga pemeringkatan 4 International Colleges and Universities (4ICU) di wilayah Kopertis Wilayah V dan ke-2 secara nasional, Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan peningkatan kinerjanya. Menurut lembaga pemeringkatan versi Webometrics yang dirilis oleh situs resminya pada awal Februari 2011 ini, UII kembali menunjukkan peningkatan baik di tingkat Regional, Nasional dan Asia Tenggara.
Demikian diungkapkan Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid., M.Ec., di hadapan awak media, pada Selasa sore (03/02), di RM Padang Sederhana, Jl. Kaliurang Km. 5. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor III, Ir. Bachnas, M.Sc yang membawahi bidang kemahasiswaan di kampus UII serta Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT., Kepala Badan Perencana UII.

Rektor menambahkan, di tingkat regional Yogyakarta, UII menempati peringkat pertama di antara PTS lainnya. Untuk peringkat Nasional baik PTS dan PTN meningkat ke posisi 13 dari sebelumnya di posisi ke 17. Posisi UII berada diatas beberapa PTN terkemuka seperti UNPAD, UNBRAW, Universitas Negeri Malang, UNHAS dan UNSU. Sementara di tingkat Asia Tenggara meningkat ke posisi 47 dari sebelumnya di posisi 52. Bahkan di Asia Tenggara posisi UII berada di atas beberapa universitas terkemuka seperti, Maejo University  Thailand, King Mongkut's University of Technology North Bangkok, Bangkok University, Universiti Sains Islam Malaysia, Nasinal Institute of Education Singapore dan Universiti Malaysia Pahang.

Webometrics sendiri merupakan sebuah pemeringkatan perguruan tinggi berdasar Cybermetrics Lab, yakni  sebuah group penelitian dari Centro de Información y Documentación (CINDOC) yang merupakan bagian dari National Research Council (CSIC), Spanyol. Lembaga ini mempublikasikan rangking universitas setiap enam bulan sekali sejak tahun 2004  (bulan Januari dan Juli). Pada Januari 2012 Webometrics melibatkan 20.300 situs web perguruan tinggi namun hanya 12000 web perguruan tinggi yang dimasukkan dalam perankingan.

Peningkatan ini menurut Prof. Edy menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh UII setapak demi setapak untuk menguatkan posisinya menuju universitas bertaraf internasional, atau biasa disebut World Class University (WCU) kian terwujud. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan agar posisi dan peran UII semakin diperhitungkan. Pencapaian tersebut tidak lepas dari apa yang dilakukan UII melalui berbagai program baik akademik, adminitstratif maupun kemahasiswaan untuk menstimulus peningkatan di banyak bidang dalam memanfaatkan media online.

Khusus untuk edisi Januari 2012 ini, Webometrics telah memasukkan indikator baru, yaitu jumlah artikel di jurnal ilmiah selama 2003 sampai dengan 2010 yang dihimpun oleh Scimago Group. Bersama dengan Google Scholar, indikator ini memiliki nilai sebesar 30%. Masuknya indikator artikel jurnal ilmiah versi Scimago ini menandakan bahwa pemeringkatan Webometrics saat ini juga menyaratkan peningkatan kualitas publikasi internasional yang lebih luas jangakaun dan pengakuannya. Artinya bahwa perguruan tinggi harus memiliki awareness terhadap publikasi karya ilmiah sivitas akademiknya.

Prof. Edy melanjutkan UII sendiri sejak beberapa waktu terakhir telah memberikan insentif untuk publikasi ilmiah di tingkat internasional bagi dosen. Kebijakan ini kemudian dikembangkan lebih lanjut di tingkat fakultas, agar lebih efektif. Selain itu, pemerintah melalui Dikti Depdikbud juga telah memberikan insentif tersebut, dengan harapan publikasi internasional dari Indonesia makin meningkat.

Dari sisi lain menurutnya dalam konteks akademik, untuk memperluas jaringan menuju WCU, UII telah menjalin berbagai kerjasama dengan pihak asing, misalnya dengan Ritsumeikan University (RU). Kedua Universitas membahas kemungkinan studi lanjut bagi mahasiswa dari Program Studi Farmasi UII ke Faculty of Pharmacy RU. Selain itu UII juga telah menjalin kerjasama dengan SolBridge International School of Business (SISB), Korea. Melalui kerjasama tersebut, ke depan Mahasiswa International Program Fakultas Ekonomi UII, khususnya prodi manajemen, segera dapat mengambil program dual degree fast track.

Kerjasama lainnya sebagaimana dipaparkannya adalah dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Bahkan kerjasama tersebut semakin kuat sejak kunjungan Vice Chanacellor USIM, Prof. Dato’ Dr. Muhammad Muda, untuk menadatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., di kampus UII Yogyakarta. Berbagai persiapan agenda aksi kerjasama telah dilakukan oleh beberapa fakultas di UII misalnya kesepakatan transfer kredit antar mahasiswa yang akan dilakukan oleh semua program studi yang sudah siap dan tidak terbatas pada program internasional. Di samping itu, untuk penguatan dosen kedua pihak, akan dilakukan pula exchange visiting scholar.

Tidak hanya itu, menurutnya UII juga telah menjajaki kerjasama dengan sembilan universitas di Amerika yang tergabung dalam ‘Global Associates Knowledge Network of the University Professional and Continuing Education Association’. Ke sembilan universitas di Amerika tersebut diantaranya, Brown University, California State University, Dr. Sue Maes Kansas State University, Kansas State University, La Salle University, San Diego State University, The George Washington University, University of Massachusetts, Boston, University of Mississippi. Kemungkinan kerjasama yang akan seperti dalam hal kolaborasi penelitian, pertukaran pelajar, dan kerjasama akademik lainnya.

 
(Humas UII)